Review Film Jumanji: The Next Level (2019)


Kali ini, Jumanji: The Next Level bercerita tentang Spencer (Alex Wolff) yang ingin kembali ke gim video Jumanji setelah hubungannya dengan Martha (Morgan Turner) tidak jelas. Spencer, Martha, Fridge dan Bethany kembali mengalami petualangan seru, tapi kali ini dengan permainan yang berbeda. Tak hanya mereka, hadir karakter baru, seperti kakek Spencer, Eddie dan temannya Milo yang juga turut tersedot ke dalam video game

Sebagaimana halnya sekuel, pasti ada usaha untuk membuat hal yang lebih dahsyat dari film pertamanya. Jumanji: The Next Level menambah aksi dan ketegangan yang lebih, serta candaan yang terus-menerus menggempur film. Candaan banyak ini bisa dibilang efektif, walaupun dalam beberapa adegan terasa memaksa. Untuk aksinya, memang sedikit lebih banyak dan bisa dibilang lebih seru.

Kabarnya, film ini meraup keuntungan 260 juta dolar dan menjadi film klasik yang selalu dapat disaksikan bersama keluarga hingga saat ini.  Kasdan berhasil mengemas film ini dengan cara yang menarik penonton, yakni dengan memberikan selingan-selingan candaan dengan beberapa aksi yang asik.

Hal yang paling memukau dari film Jumanji: The Next Level yaitu aksi para karakter-karakter dalam permainan Jumanji yang menarik. Di film pendahulunya, penyesuaian karakter hanya sekadar menjadi candaan semata, karena kita belum terlalu mengenal tokoh-tokoh remajanya. Sehingga, saat mereka mengisi avatarnya, aktingnya hanya bisa dinilai bagaimana mereka memerankan remaja yang terkejut saja berada di tubuh orang dewasa.

Dalam film ini, akting para pemerannya lebih terlihat. Anda pasti sudah tahu bagaimana peranan yang biasa dimainkan Danny De Vito; sosok orang tua yang mudah marah dengan cara yang jenaka. Ketika sosoknya masuk ke dalam tubuh Bravestone yang diperankan Dwayne Johnson, aktor ini berhasil meniru hal itu dengan baik. Begitu juga ketika Milo memainkan Finbar (Kevin Hart) sehingga karakter ini tiba-tiba sangat tenang dan bisa dikatakan lamban.

Setengah bagian film berjalan dengan menarik, namun setengah bagian akhir terkesan sangat buru-buru. Transisi adegan begitu kasar dan beberapa adegan terlihat dipaksakan masuk. Misal, pertarungan Milo dan Eddie di dunia permainan.

Memang, Jika dilihat dari segi cerita, Jumanji: The Next Level  terasa biasa saja jika dibandingkan dengan filmnya yang pertama (Jumanji: Welcome to the Jungle).  Jumanji: Welcome to the Jungle lebih sarat aksi ketimbang film Jumanji: The Next Level yang lebih seperti kejar-kejaran saja. 

Satu hal yang patut diakui, Film 'Jumanji: The Next Level' ini  adalah dengan menghadirkan petualangan seru dan menegangkan dengan tingkatan lebih kompleks. 

Dengan penambahan karakter, dan kejutan demi kejutan yang dihadirkan oleh sutradara Jake Kasdan, Jumanji: The Next Level' cukup menghibur dan menyenangkan untuk diikuti. Penuh humor di sela petualangan yang mendebarkan. 

Namun sayang, seperti yang telah dijelaskan diatas, film ini memiliki masalah keterburu-buruan yang lebih besar ketimbang film pendahulunya, Jumanji: Welcome to the Jungle. Padahal, aktornya berperan baik dalam film ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membongkar Keindahan dan Kedalaman Dalam Sayap-sayap Patah

Review Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan